NABI HUD ‘Alaihissalam


أَلا إِنَّ عَاداً كَفَرُواْ رَبَّهُمْ أَلاَ بُعْداً لِّعَادٍ قَوْمِ هُودٍ

Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum ‘Ad (yaitu) kaum Huud itu. (Huud:60)

Keadaan Kaum ‘Aad dan Negeri Mereka

Kaum ‘Aad adalah kaum yang Allah kokohkan di dunia setelah binasanya kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam.

Sesungguhnya pada kejadian itu (binasanya kaum Nabi Nuh‘alaihissalam) dan sesungguhnya Kami menimpakan azab (kepada kaum Nuh itu).  Kemudian, Kami jadikan sesudah mereka umat yang lain. (Al-Mukminun: 30-31)

Maksud umat yang lain itu adalah kaum ‘Aad sebagai yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan itulah yang dipegangi oleh jumhur mufassirin, dan rasul yang diutus dalam kalangan mereka yang disebut dalam ayat 32 berikut ialah Nabi Hud a.s.

Kaum ‘Aad terkenal memiliki fisik tegar dan berotot kuat. Namun moral mereka sangat buruk, di antara mereka berlaku hukum rimba, siapa kuat, dialah yang menang. Kaum ini hidup di negeri Ahqaf, gurun pasir di Hadhramaut yaitu antara Yaman dan Umman (lihat firman Allah dalam Al-Ahqaf: 21).

Mereka adalah kaum yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar. Allah mengisahkan perkataan mereka:

“Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” (Fushshilaat: 15)

Mereka diberikan kenikmatan oleh Allah di dunia dengan kenikmatan yang banyak. Allah berfirman: Continue reading