Sambungan dari kisa sebelumnya ….
Peperangan urung terjadi. Tidak diketahui alasan yang pasti mengapa peperangan itu tidak terjadi, walaupun ada yang menyebutkan salah satu alasan itu di antaranya; pasukan Romawi lebih senang tinggal di dalam wilayah Syam untuk berlindung di benteng-bentengnya ketika sampai kepada mereka berita tentang kekuatan pasukan muslimin.
Patroli Muslimin di Sekitar Tabuk
Apa pun alasannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tetap di Tabuk selama beberapa hari, dan mengirim beberapa pasukan kecil ke sekitar daerah Tabuk. Tindakan yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini menambah kekuatan wibawa Islam di wilayah utara jazirah ‘Arab dan membuka jalan ke arah penaklukan daerah Syam sesudah itu.
Menguburkan Shahabat yang Meninggal
Walaupun tidak terjadi pertempuran, ada sahabat yang meninggal dunia.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menceritakan, pada suatu malam yang sunyi dia terjaga dari tidurnya dan melihat ada selarik api di bagian agak jauh dari pasukan. Beliau berusaha mendekati cahaya api tersebut. Ternyata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , Abu Bakr dan ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma sedang mengurus jenazah ‘Abdullah Dzul Bijadain Al-Muzani.
Rupanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama kedua sahabatnya itu sudah menggali kuburan untuk Continue reading
Filed under: Aqidah, Ibrah Sirah, Jenazah, Jihad, Muamalah | Tagged: 'Abdullah Dzul Bijadain Al-Muzani, 'Ammar bin Yasir, Abdullah bin Mas'ud, Abu Bakar Ash-Shiddiq, At-Taubah, Hudzaifah Ibnul Yaman, Mengolok-olok Sunnah, Mukjizat, Munafik, Perang Kesulitan (Ghazwatul 'Usrah), Perang Tabuk, Umar bin khaththab, Zaid bin Lushaid | Leave a comment »